Madura United yang berambisi menang tampil ngotot sejak menit awal. Mereka perlu tiga poin untuk bersaing merebut gelar juara musim ini. Strategi Sape Kerap yang tampil menyerang akhirnya berjalan efektif menit ke-34. Fachruddin Aryanto sukses menyambut umpan Slamet Nurcahyo menjadi gol.
Unggul 1-0 di babak pertama, tuan rumah tak mengendurkan serangan. Lagi-lagi Ridho harus mendapat gempuran hebat. Beruntung, ketenangannya mampu diandalkan. Keasyikan menyerang, Madura United justru kebobolan menit ke-62 lewat sepakan Flavio Beck Junior. Keadaan semakin buruk saat diusirnya Dane Milovanovic akibat terkena kartu merah oleh wasit Hasan Akrami menit ke-70.
Meski bermain dengan sepuluh pemain, tuan rumah tetap melancarkan serangan hebat. Bahkan setelah diakumulasikan, total tembakan Madura United sebanyak 19 kali. Delapan di antaranya mengarah ke gawang. Tujuh penyelamatan penting berhasil dilakukan Ridho.
Dielukan salah satu yang terbaik mengawal Borneo FC, Ridho enggan jemawa. Menurutnya, seluruh pemain sudah maksimal. "Semua sudah kerja keras dan kami dapat hasil sesuai. Selalu bersyukur," ujar Ridho.
Kemampan Ridho musim ini memang makin matang. Perubahan drastis terjadi dibanding musim lalu saat dirinya hanya menjadi pelapis Dian Agus Prasetyo. Meski belum rampung Liga 1 Indonesia 2017, Ridho sudah mengoleksi 2.163 menit tampil. Jauh mendominasi rekannya Nadeo Argawinata yang baru bermain 357 menit. "Alhamdulillah kepercayaan yang diberikan pelatih membuat saya selalu belajar. Berusaha untuk tampil baik dan konsisten," harapnya.
Harus melakoni laga berikutnya menjamu Persela Lamongan (19/10), Ridho ingin kembali memberikan capaian maksimal. Kemenangan jadi target utama yang tak boleh ditawar. "Nanti main di kandang jadi wajib menang. Tapi tidak boleh meremehkan lawan. Jangan sampai terulang kekalahan saat lawan Sriwijaya FC," pungkasnya. (ABI/KOK)